Hari 1: Transfer dari bandara ke Desa Moni, Gerbang Danau Kelimutu
Penjemputan dari bandara di Maumere atau Ende, dilanjutkan ke Moni. Perjalanan dari bandara di Maumere memakan waktu 3,5-4 jam dan dari bandara Ende memakan waktu 1,5-2,5 jam. Jika Anda tiba di Maumere pada pagi hari, maka di perjalanan menuju Moni, ada kesempatan untuk bertemu dengan penduduk desa sekitar Maumere, mengunjungi Sikka, dan melihat demonstrasi tenun ikat di desa dekat Maumere. Akomodasi di bungalow di Kelimutu Eco Lodge / Hotel serupa yang terletak di lokasi yang terpencil, dikelilingi oleh keindahan alam di luar Desa Moni.

Hari 2: Danau Tiga Warna Kelimutu – Bajawa
Kelimutu adalah sebuah gunung berapi dekat Desa Moni di Flores Tengah, Indonesia. Gunung Kelimutu terdiri dari tiga danau kawah, yang memiliki warna yang berbeda karena mineral yang terdapat di dalamnya. Warna danau-danau tersebut telah berubah beberapa kali secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Kawah Bulan merupakan tempat persembunyian roh menurut kepercayaan penduduk setempat. Kemudian, jiwa-jiwa anak laki-laki dan perempuan tinggal di Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, yang mengubah warnanya antara biru kehijauan, biru, dan putih. Di Tiwu Ata Polo, pelaku dosa menunggu hingga malam tiba, untuk terbang dengan angin dan menghancurkan setiap orang yang masuk. Danau ini berubah warna antara merah, hijau tua, merah tua, dan hijau. Jiwa-jiwa leluhur beristirahat di Tiwu Ata Bupu. Danau yang sekarang hampir hitam dulunya berwarna biru tua, kemudian biru muda hingga putih. Nama Kelimutu sendiri dalam bahasa lokal berarti ‘keli’ = ‘gunung’ dan ‘mutu’ = ‘mendidih’.

Sebelum sarapan, kita harus bangun pagi-pagi sekali jam 04.30 pagi dan setelah minum segelas kopi atau teh, kita akan pergi ke gunung Kelimutu. Setelah 30 menit, kita akan tiba di tempat parkir, dan di sini kita akan berjalan sekitar 1,5 km dan melewati 127 anak tangga menuju puncak Gunung Kelimutu pada ketinggian 1690 m.

Dari sini, Anda akan memiliki pemandangan yang indah dari ketiga danau kawah berwarna Kelimutu dan pemandangan sekitarnya. Sekitar pukul 10:00 pagi, kabut atau awan mungkin muncul dan menghalangi pemandangan, jadi penting untuk berada di sana paling lambat antara jam 8 dan 9. Di tengah lanskap lunar ini, warna-warna danau kawah terlihat spektakuler. Selalu menjadi kejutan apa warna-warna danau Kelimutu saat kita mengunjunginya. Dari Kelimutu, Kembali ke Hotel untuk sarapan, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Ende, dengan berhenti di pasar buah Nduaria di pinggir jalan. Makan siang akan disajikan di Restoran lokal di Ende. Setelah makan siang, kita melanjutkan perjalanan ke Bajawa dengan berhenti di Penggajawa untuk melihat batu-batu berwarna seperti biru kehijauan, hijau, bahkan merah, yang sangat dihargai oleh penduduk lokal. Di sepanjang perjalanan, kita mengambil jalan-jalan singkat untuk menikmati keindahan pemandangan. Pada sore hari, kita tiba di Bajawa. Menginap di Bajawa Manulalu Jungle Hotel.

Hari 3: Bajawa – Desa Adat Bena – Ruteng
Setelah sarapan pagi, Kita mengambil jalan pintas menuju Bena, salah satu desa adat tertradisional di Kabupaten Ngada. Desa ini terdiri dari dua baris rumah adat beratap jerami yang sudah berusia berabad-abad di sepanjang pegunungan. Di tengah desa, Anda dapat melihat rumah ibadah dan monumen batu yang jauh lebih tua yang dulunya digunakan untuk pengorbanan ritual dalam agama lokal kuno. Penduduk Kristen lokal masih menggunakan situs bersejarah yang dilindungi ini untuk beribadah.

Kemudian Kita melanjutkan perjalanan ke Ruteng, dengan berhenti untuk berjalan-jalan singkat di sepanjang perjalanan. Kita berhenti di Aimere untuk melihat proses pembuatan arak. Makan siang akan disajikan di restoran lokal di sepanjang perjalanan. Hari ini adalah perjalanan yang spektakuler. Nikmati perjalanan melalui bukit-bukit yang menggulung dengan gunung-gunung menjulang megah di kejauhan. Sawah teras di Mano menciptakan pemandangan yang menakjubkan, dengan pemandangan indah Danau Ranamese. Pada sore hari, kami mengunjungi Ruteng Pu’u untuk melihat “Rumah Adat” dan menikmati panorama kota Ruteng. Menginap di hotel Sindha.

Hari 4: Ruteng – Labuan Bajo – Kelor-Manjarite-Kalong
Setelah sarapan, kami melakukan perjalanan dari Ruteng ke Labuan Bajo. Kunjungan pertama kami adalah di Cancar untuk melihat sawah “jaring laba-laba” yang disebut Lingko. Lingko adalah tanah pertanian khas yang dimiliki oleh kelompok atau klan Manggaraian (kelompok etnis bagian barat) ketika mereka membagi lahan.

Setiba di Labuan Bajo, langsung naik kapal dan memulai perjalanan. Destinasi pertama adalah Pulau Kelor, yang sangat dekat dengan Pulau Seraya. Di sana, kita dapat naik ke puncak bukit kecil di Pulau Kelor dalam waktu 10 menit saja, dan di sana kita akan melihat pemandangan yang indah, banyak pulau-pulau kecil di Pulau Kelor.Setelah itu, kita akan pindah ke Pulau Manjarite untuk snorkeling. Kemudian, perjalanan akan dilanjutkan ke Pulau Kalong untuk melihat ribuan kelelawar terbang keluar dari sarang mereka. Kemudian, menginap di Pulau Kalong dan makan malam di kapal. 

Day 5 Padar-Komodo-Pink Beach-Taka Makassar-Manta Point
Sebelum matahari terbit, kapal akan berangkat perlahan dari Pulau Kalong menuju Pulau Padar yang akan memakan waktu sekitar 2 jam 50 menit. Banyak orang mengatakan bahwa perjalanan ke Labuan Bajo tidak lengkap jika Anda belum mencapai puncak Pulau Padar. Dari puncak pulau ini, Anda akan mendapatkan pemandangan istimewa yang menjadi tujuan setiap wisatawan yang datang ke Labuan Bajo. Untuk mencapai puncak Pulau Padar, Anda harus melakukan pendakian selama sekitar 20 hingga 30 menit dengan menaiki 750 anak tangga. Memang, pendakian ini sedikit melelahkan, tetapi begitu tiba di puncak, mata Anda akan dimanjakan dengan menikmati pemandangan indah tiga pantai sekaligus dari atas bukit. Dalam melakukan pendakian di Pulau Padar, Anda perlu menyiapkan beberapa hal seperti botol air minum, topi, tabir surya, sepatu olahraga, kacamata renang, dan tongkat pendakian untuk menjaga keseimbangan tubuh. Setelah puas mendaki dan mengambil foto di Pulau Padar, kita akan melanjutkan perjalanan ke Pantai Pink yang panjang.

Destinasi berikutnya setelah Pulau Padar adalah Pulau Komodo yang terletak di Taman Nasional Komodo di mana terdapat Komodo, yang merupakan salah satu Keajaiban Dunia. Di Pulau Komodo, terdapat sekitar 1300 ekor Komodo yang terus berkembang biak. Komodo adalah spesies kadal terbesar di dunia dan menduduki posisi teratas dalam rantai makanan, dengan panjang rata-rata 2-3 meter dan berat tubuh hingga 90 kg. Jika Anda tiba di pulau ini, Anda akan diajak untuk menyaksikan kehidupan Komodo secara langsung yang didampingi oleh Ranger (Pemandu Wisata). Anda dapat memilih tiga rute pendakian, yaitu pendakian pendek, pendakian sedang, dan pendakian jauh. Jika beruntung, Anda akan dapat melihat Komodo, baik yang besar maupun yang kecil, serta beberapa hewan lainnya di Pulau Komodo. Di sini, Anda akan diberikan kebebasan untuk mengambil foto sebanyak yang Anda inginkan dengan Komodo, dan Anda juga dapat membeli oleh-oleh khas Pulau Komodo. Di pulau ini juga terdapat berbagai minuman dan makanan yang dijual dan dipasarkan oleh masyarakat lokal.

Setelah mendaki di Pulau Komodo, kita akan melanjutkan perjalanan ke Pantai Pink. Sambil menikmati makan siang, kita akan melanjutkan perjalanan menuju pantai ini yang akan memakan waktu 30 menit. Pantai Pink memiliki pasir berwarna merah muda. Pantai ini sangat langka karena hanya ada tujuh pantai di dunia yang memiliki pasir berwarna merah muda. Selain memiliki pemandangan pantai yang indah, pemandangan bawah lautnya juga menakjubkan. Terdapat berbagai jenis ikan, terumbu karang, dan berbagai macam kehidupan laut yang menunggu Anda. Anda dapat melakukan kegiatan menarik, seperti menyelam atau snorkeling, berenang di pantai ini. Selain berenang, Anda juga dapat menikmati panorama indah pantai dari perahu. Setibanya di pantai, Anda juga dapat bersantai di sana. Di pantai ini, Anda juga dapat menikmati makanan ringan dan oleh-oleh yang banyak ditawarkan oleh masyarakat setempat. Setelah snorkeling dan berenang di Pantai Pink, kita akan melanjutkan perjalanan ke Taka Makassar.

Taka Makassar adalah sebuah pulau pasir putih kecil yang tidak berpenghuni yang muncul cantik di tengah laut. Taka Makassar adalah salah satu destinasi di Labuan Bajo yang dianggap sangat unik, karena merupakan pulau kecil yang dipenuhi dengan gugusan pasir putih halus yang menawan. Bentuknya yang kecil dan melengkung mirip angka sembilan membuatnya semakin unik. Anda hanya dapat melihatnya saat air laut surut. Anda dapat berenang, menikmati, dan mengambil foto. Bagi Anda yang pemula dan/atau tidak bisa berenang, Anda juga dapat menikmati berenang bersama di pulau ini karena air di sekitar pulau ini dangkal. Keindahan pulau Taka Makassar dengan air yang jernih berwarna hijau Tosca yang indah dipadukan dengan langit biru cerah membuat panorama alam yang indah untuk memanjakan mata Anda. Dari sini, kita akan melanjutkan perjalanan menuju Mantha Point. Jarak antara Taka Makassar dan Mantha Point hanya 5 menit.

Mantha Point adalah salah satu spot snorkeling dan diving terbaik di Labuan Bajo. Spot ini menawarkan pengalaman snorkeling yang luar biasa dengan pemandangan bawah laut alami. Tur bawah air ini juga memungkinkan pengunjung untuk bertemu dengan hewan langka yang hanya ada di sini, yaitu Pari Mantha. Selain itu, Anda juga akan dapat bertemu dengan koloni ubur-ubur yang tidak kalah indah. Jika beruntung, bersiaplah untuk terpesona oleh keindahan mereka dan Anda dapat melakukan snorkeling dekat dengan Pari Mantha dan berenang bersama serta berada di sekitar Pari Manta. Kemudian kita akan melanjutkan perjalanan ke Pulau Kanawa dan menghabiskan malam di sekitar pulau ini.

HARI 6 PULAU KANAWA – LABUAN BAJO
Di sini, Anda dapat melakukan berbagai aktivitas sesuai keinginan seperti berjemur di pantai, bermain di pasir, berenang, dan snorkeling sepuasnya. Nikmati keindahan terumbu karang dan berbagai jenis ikan di bawah laut yang indah dan berwarna-warni. Untuk menikmati dan menyimpan keindahannya, disarankan untuk membawa kamera bawah air. Setelah snorkeling, perjalanan dilanjutkan kembali ke Labuan Bajo dan perjalanan berakhir.

HARI 7 Hotel – Bandara Labuan Bajo
Setelah sarapan, sopir kami menjemput di hotel Anda dan kemudian mengantar Anda ke bandara Labuan Bajo untuk penerbangan pagi kembali ke Bali. Program ini berakhir dengan kenangan yang indah.

Harga 55.900.000